This episode currently has no reviews.
Submit ReviewMelayang-layang di antara planet Jupiter dan Mars, bersama hampir dua juta asteroid lainnya, ada Asteroid 12937 Premadi. Nama asteroid ini diambil dari nama Premana Premadi, perempuan astronom pertama dari Indonesia, yang aktif mengajar di Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung dan Direktur Observatorium Bosscha.
Dia juga menggerakkan pendidikan astronomi ke anak-anak melalui organisasi nirlaba Universe Awareness for Children (UNAWE) Indonesia. Pada Maret 2017, Minor Planet Center (MPC) di bawah International Astronomical Union (IAU) menyematkan nama Asteroid 12937 Premadi, sebelumnya bernama asteroid 3024 P-L, ditemukan pada 1960 oleh Cornelis Johannes van Houten dan Ingrid van Houten-Groeneveld menganalisis plat fotografi yang direkam oleh Tom Gehrels dengan teleskop Schmidt di Observatorium Palomar.
Memang, dia bukan orang Indonesia pertama yang diabadikan jadi nama asteroid. Tapi dialah perempuan astronom yang pertama. Sebelumnya, empat nama mantan Direktur Observatorium Bosscha juga diabadikan oleh Minor Planet Center (MPC) sebagai nama asteroid.
Bagi Premana, penyematan nama orang Indonesia di ruang angkasa itu merupakan bentuk dukungan internasional kepada Indonesia untuk memajukan astronomi di tanah air.
Inilah kisah Premana Premadi, yang begitu cinta dengan penjelajahan ruang angkasa. Walau dia hidup dengan amyotrophic lateral sclerosis (ALS) - penyakit ini juga menyerang Stephen Hawking, ahli fisika teori dari Inggris - penyakit yang menyerang saraf motorik, aktifitasnya segudang: mengajar, meneliti, mengisi diskusi, kampanye pendidikan astronomi untuk anak-anak, dan menyemangati para penderita ALS.
Edisi ke-35 Sains Sekitar Kita ini disiapkan oleh Hilman Handoni dan narator Aisha Rachmansyah. Selamat mendengarkan!
This episode currently has no reviews.
Submit ReviewThis episode could use a review! Have anything to say about it? Share your thoughts using the button below.
Submit Review