Kisah Adi Utarini untuk melenyapkan demam berdarah
Publisher |
The Conversation
Media Type |
audio
Categories Via RSS |
Science & Medicine
Publication Date |
Oct 01, 2018
Episode Duration |
00:06:02
20180930-48665-1p1v3l3.png?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip">Adi Utarini, pembasmi nyamuk Aedes aegypti dari Universitas Gadjah Mada. FK UGM/YouTube

Adi Utarini adalah satu dari sedikit sekali ilmuwan yang juga musisi! Memainkan musik klasik dan rock progresif sembari mengajar, meneliti, dan menanggulangi demam berdarah yang mematikan itu.

Guru Besar Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada ini memimpin Eliminate Dengue Project di Yogyakarta. Dari Kota Gudeg, proyek ambisius kelas dunia sedang berlangsung: mencoba menjadikan Demam Berdarah sebagai catatan sejarah.

Utarini dan timnya telah mampu merekayasa dan membiakkan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung bakteri Wolbachia. Bakteri ini terbukti membuat nyamuk tidak bisa mentransfer virus demam berdarah ke manusia. Dan itu artinya virus demam berdarah bisa dicegah. Nyamuk berbakteri ini dilepasliarkan, kawin mawin dan akan menghasilkan generasi nyamuk yang jinak.

Inilah kisah Utarini, ilmuwan yang gemar musik dan pada Mei 2018 menggelar konser tunggalnya bertajuk Life, Passion, and Music. Tapi ini bukan acara gaya-gayaan. Seratus persen keuntungan konser masuk ke Yayasan Kanker Indonesia.

Edisi ke-28 Sains Sekitar Kita ini disiapkan oleh Hilman Handoni. Selamat mendengarkan!

The Conversation
Dari Kota Gudeg, proyek ambisius kelas dunia sedang berlangsung: mencoba menjadikan Demam Berdarah sebagai catatan sejarah.

This episode currently has no reviews.

Submit Review
This episode could use a review!

This episode could use a review! Have anything to say about it? Share your thoughts using the button below.

Submit Review