Indikasi dan dampak buruk kecanduan ponsel
Publisher |
The Conversation
Media Type |
audio
Categories Via RSS |
Science & Medicine
Publication Date |
May 28, 2018
Episode Duration |
00:06:40
20180525-51091-1uowwuk.jpg?ixlib=rb-1.1.0&q=45&auto=format&w=496&fit=clip">Jelang tidur masih menatap layak kaca ponsel. Torwaistudio/Shutterstock

Kecanduan telepon pintar melanda banyak orang segala usia setelah alat elektronik ini harganya begitu murah sehingga terbeli oleh semua kelas ekonomi. Dari bangun tidur sampai menjelang tidur lagi, jari tidak lepas dari layar ponsel. Bila tidak dikendalikan, candu digital ini bisa menurunkan produktifitas dan merusak kehidupan sosial.

Firma riset konsumen DSCOUT dalam studinya menyebut kita mengklik, memencet, menyentuh, mengusap layar smartphone rata-rata 2.617 kali dalam sehari. Apakah yang terjadi dengan otak kita sehingga kita sebentar-sebentar terus mengecek layar ponsel?

Dokter dan psikiater Dharmawan Purnama dari Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan Glogol menjelaskan bahwa kecanduan itu dipicu oleh Brain Reward System, yang mengatur pusat emosi dan rasa senang. Begitu merasa senang, otak akan terangsang menagih lagi. Dokter ini juga menjelaskan strategi mencegah kecanduan ponsel.

Edisi ke-12 Sains Sekitar Kita ini disiapkan oleh Hilman Handoni dan narator Malika. Selamat mendengarkan!

The Conversation
Tanpa kita sadari, kita mengklik, memencet, menyentuh, mengusap layar smartphone rata-rata 2.617 kali dalam sehari.

This episode currently has no reviews.

Submit Review
This episode could use a review!

This episode could use a review! Have anything to say about it? Share your thoughts using the button below.

Submit Review